Jakarta –
Sebanyak 121 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menyampaikan keprihatinannya Yang Terkait Bersama sistem Pembelajaran kedokteran dan Kesejajaran Hingga Indonesia. Untuk surat terbuka yang ditujukan kepada Pemimpin Negara RI Prabowo Subianto, terdapat sedikitnya lima Nilai sorotan Yang Terkait Bersama aspek yang dinilai penting Untuk keberlangsungan layanan Kesejajaran Indonesia masa mendatang.
Salah satu hal yang paling disorot adalah hilangnya independensi kolegium. Hal ini mengacu Di perubahan tata kelola kolegium yang tertuang Hingga Aturantertulis Kesejajaran No. 17 Tahun 2023 serta turunan regulasi Untuk Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024.
Seratusan Guru Besar FKUI menyebut hilangnya independensi kolegium bisa berdampak Di objektivitas penentuan standar Pembelajaran juga kompetensi profesi. Kedua, Yang Terkait Bersama mutasi mendadak para Ahli Kebugaran yang belakangan banyak dilakukan pemerintah, khususnya Untuk Fasilitas Medis vertikal.
“Disintegrasi Ditengah Fasilitas Medis Pembelajaran dan fakultas kedokteran, serta mutasi mendadak sejumlah staf medis yang juga berperan sebagai dosen, mengganggu kesinambungan Pembelajaran Ahli Kebugaran spesialis dan subspesialis, serta Berpeluang menurunkan Standar layanan dan Pembelajaran kedokteran nasional,” sorot para Guru Besar FKUI Untuk surat resminya yang dirilis Jumat (16/5/2025).
Mereka juga menyesalkan narasi yang diutarakan pejabat publik beberapa kali dinilai menyudutkan profesi Ahli Kebugaran juga tenaga Kesejajaran. Hal ini dinilai bisa berimbas Di menurunnya kepercayaan Komunitas Di profesi nakes dan Ahli Kebugaran.
Karenanya, seratusan Guru Besar FK UI meminta pemerintah melakukan sejumlah langkah perbaikan. Berikut Permintaan lengkapnya:
1. Pemerintah mengembalikan fungsi Kolegium kepada para ahli Hingga bidangnya secara independen dan profesional.
2. Terbangun kembali kemitraan yang sehat Ditengah Kementerian Kesejajaran, Fasilitas Medis, Kementerian Pembelajaran Tinggi, Sains dan Ilmu Pengetahuan, Fakultas Kedokteran, dan Kolegium Untuk menjaga mutu dan kelangsungan Pembelajaran kedokteran.
3. Menempatkan profesi tenaga Kesejajaran secara proporsional, adil, dan terhormat sesuai peran strategisnya Untuk pembangunan Kesejajaran nasional.
4. Menjaga ruang dialog, etika komunikasi, dan iklim akademik yang sehat sebagai landasan perbaikan berkelanjutan.
“Demikian suara keprihatinan ini kami sampaikan Bersama penuh tanggung jawab moral dan akademik. Semoga menjadi perhatian Bapak Pemimpin Negara Untuk masa Didepan Kesejajaran bangsa,” demikian harapan yang tercantum Untuk surat terbuka, dikonfirmasi detikcom Melewati pernyataan Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG, (K), salah satu Guru Besar FK UI yang ikut menyuarakan keprihatinan.
(naf/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 121 Guru Besar FKUI Surati Prabowo, Keluhkan Independensi Kolegium dan Mutasi Ahli Kebugaran