Jakarta –
Ketika seseorang Merasakan gagal ginjal, tubuhnya tidak dapat membuang racun dan zat sisa Di Untuk tubuh. Sebagai menggantikan fungsi tersebut, pasien gagal ginjal biasanya diharuskan menjalani prosedur cuci darah atau hemodialisis.
Cuci darah sendiri merupakan prosedur yang relatif tidak murah. Biayanya bisa bervariasi, Untuk ratusan ribu hingga jutaan. Lantas, apakah biaya cuci darah bisa ditanggung Di BPJS Kesejaganan?
Menurut Peraturan Pembantu Kepala Negara Kesejaganan (Permenkes) Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesejaganan Untuk Penyelenggaraan Inisiatif Jaminan Kesejaganan, cuci darah merupakan salah satu prosedur yang biayanya bisa ditanggung BPJS Kesejaganan. Pasien yang perlu melakukan cuci darah Lewat hemodialisis Berencana diberikan kantong darah Di BPJS Kesejaganan maksimal empat buah Untuk kurun waktu satu bulan.
“Pelayanan kantong darah diberikan Sebagai thalasemia mayor, hemodialisa, dan kanker (leukimia) yang membutuhkan pelayanan darah Ke rawat jalan,” demikian bunyi pasal 45 Untuk peraturan Pembantu Kepala Negara tersebut.
Adapun rincian biayanya, BPJS Kesejaganan Berencana Menyediakan Pemberian sebesar Rp 360 ribu per kantong darah, sebagaimana diatur Untuk Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 Pasal 45 Ayat 3.
Selain cuci darah Di hemodialisis, BPJS Kesejaganan juga Menyediakan Pemberian Sebagai prosedur cuci darah continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), yaitu cuci darah Lewat perut Di memanfaatkan selaput Untuk rongga perut.
Merujuk Ke Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 Pasal 37 Ayat 2, biaya Ke CAPD yang Berencana ditanggung Di BPJS Kesejaganan adalah sebesar Rp 8 juta per bulan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Apakah Biaya Cuci Darah Bisa Ditanggung BPJS Kesejaganan? Begini Aturannya