Banyak kelas menengah Di Indonesia turun level menjadi kelas menengah bawah atau aspiring middle class (AMC). Pengamat menerangkan, Trend Populer ini harus segera direspons karens efeknya sangat besar. Foto/Dok
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad memandang, perlunya intervensi pemerintah agar Peristiwa Pidana tersebut bisa teratasi. Implikasi Bersama mengecilnya kelompok Komunitas ini Pada makro ekonomi sangat signifikan.
Misalnya, terjadi stagnasi Perkembangan ekonomi Sebab daya beli atau konsumsi kaum borjuis yang Merasakan tekanan dan anjlok. Baca Juga: Lembaga Keuangan Internasional Rilis Syarat Mutakhir, 13 Juta Kelas Menengah RI Mendadak Jatuh Miskin
“Saya kira yang utama adalah tentu saja konsumsi mereka Berencana turun begitu ya, nah ini menyebabkan kalau kelas menengah turun, konsumsinya turun, otomatis berkurang lagi, daya dorong Pada Perkembangan ekonomi, Berencana relatif terbatas,” ujar Tauhid ketika dihubungi, Sabtu (27/7/2024).
Lantas, apa intervensi pemerintah agar jumlah kelas menengah tidak merosot dan kembali membesar?
Tauhid menilai, Aturan pemerintah Yang Terkait Bersama antisipasi dan penanganan Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa Ketahanan Pangan terus digenjot. Lalu, penguatan Penanaman Modal Asing, peningkatan produktivitas pekerja, pengupahan yang layak, dan perbaikan sistem jaminan sosial.
Ada banyak faktor yang Merangsang kelas menengah Di Di negeri berkurang. Faktor yang paling dominan adalah Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa Ketahanan Pangan, lantaran lonjakan harga sejumlah Produk Internasional Ketahanan Pangan terjadi secara ‘gila-gilaan’.
Menurut dia, konsumsi Ketahanan Pangan Di kalangan borjuis Indonesia cukup tinggi. Tetapi, Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa Ketahanan Pangan menjadi momok Untuk mereka, Supaya membuat daya beli menjadi berkurang.
“Kuncinya Penanaman Modal Asing, produktivitas, pengupahan, dan perbaikan sistem jaminan sosial, terutama Pembelajaran dan Keadaan agar cost beban mereka bisa dikurangi, Karena Itu jangan mahal-mahal, dan mengatasi Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa Ketahanan Pangan,” paparnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Banyak Kelas Menengah RI Turun Kelas, Awas Stagnasi Perkembangan Ekonomi