IMF dinilai terlalu lembut Untuk hal mengkritik Keputusan ekonomi China dan seharusnya mengungkapkan sepenuhnya soal jaminan pembiayaan yang diberikan Dari China. Foto/Dok AP
Wakil Pembantu Pemimpin Negara Keuangan AS bidang keuangan internasional, Brent Neiman mengatakan, IMF sudah gagal menerapkan ketelitian Untuk analitik kepada Keputusan industri China.
Mengapa Ini Penting
Berbicara Di sebuah Kegiatan yang diselenggarakan Dari think tank keuangan OMFIF, Neiman Menyediakan Komentar yang luar biasa Di pendekatan IMF Di China menjelang pertemuan tahunan IMF dan Lembaga Keuangan Internasional akhir bulan ini.
Departemen Keuangan mengelola kepemilikan saham AS yang dominan Di IMF dan telah berulang kali memperingatkan China tentang kelebihan kapasitas industri, Peralihan Keahlian, dan praktik mata uangnya Di setahun terakhir. Termasuk Di Pembantu Pemimpin Negara Keuangan Janet Yellen melakukan lawatan Di China Di tarif AS yang lebih tinggi berlaku minggu lalu.
Neiman mengatakan, IMF perlu menjadi “pemberi kabar kebenaran yang kejam,” tetapi penilaian ekonomi tahunannya Di China tidak Menyediakan perhatian yang memadai Di Kurs Mata Uang dan Keputusan industri.
“IMF tidak secara terbuka mengomentari peran bank milik Bangsa Untuk mengelola Kurs Mata Uang China atau mengapa perubahan Untuk neraca Bank Rakyat China tidak sejalan Didalam transaksi cadangan Untuk data neraca pembayaran China,” kata Neiman.
Dilansir Reuters, seorang juru bicara IMF belum bisa dihubungi Sebagai dimintai komentar. Di Di Yang Sama IMF dan Lembaga Keuangan Internasional Berencana menilai sejumlah Keputusan Di 21 Oktober, mendatang Di pertemuan tahunan mereka Di Washington.
Neiman juga mengkritik IMF kurang transparansi Untuk mengungkapkan jaminan pembiayaan eksternal yang diberikan Dari China dan Bangsa-Bangsa lain Sebagai melengkapi Inisiatif pinjaman IMF. Jaminan semacam itu diberikan Untuk Inisiatif belum lama ini Di Argentina, Ekuador dan Suriname, yang tidak disampaikan atau tertunda secara signifikan, katanya.
Sebagai informasi, IMF pekan lalu menyetujui Inisiatif pinjaman USD7 miliar Sebagai Pakistan yang mencakup jaminan pembiayaan Untuk China, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, tetapi menolak Sebagai Menyediakan rincian tentang jaminan tersebut.
Neiman mengatakan IMF juga hanya menyebut China sebagai “kreditur bilateral utama” Untuk dokumen programnya, Ia menambahkan bahwa “kesopanan” seperti itu dapat Mengurangi insentif Untuk kreditur Sebagai menghormati jaminan mereka tepat waktu.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Amerika Sebut IMF Terlalu Lembek Di China