Jakarta –
Pembantu Presiden Tim Menteri Kesejaganan Budi Gunadi Sadikin buka suara Yang Berhubungan Bersama viral surat edaran Kementerian Kesejaganan (Kemenkes) yang memberhentikan Sambil Itu rekrutmen Langkah beasiswa Praktisi Medis, Praktisi Medis gigi, Praktisi Medis spesialis-subspesialis tahun 2025.
Menkes Budi menuturkan awalnya memang ada Ide efisiensi dan pemotongan Biaya Ke beberapa sektor. Akan Tetapi, Sesudah beberapa kali pertemuan Bersama Wakil Rakyat-RI, akhirnya diputuskan tidak ada pemotongan Biaya Untuk beasiswa Praktisi Medis.
Ia menuturkan bahwa kehebohan yang terjadi hanya Dibagian Untuk miskomunikasi saja.
“Yang beasiswa itu pertama memang dilakukan pemotongan tapi habis itu kan ada perbaikan. Kita Ke Wakil Rakyat dua kali, Sesudah Ke Wakil Rakyat itu sudah tidak ada lagi pemotongan Untuk beasiswa. Sebenarnya angka itu ada, itu miskomunikasi saja Bersama Sebab Itu ramai,” katanya ketika ditemui awak media Ke Jakarta Barat, Kamis (20/2/2025).
Menkes Budi menegaskan beasiswa Kemenkes Berencana tetap berlanjut. Ia juga menambahkan bahwa Biaya yang ditujukan Untuk beasiswa Kemenkes cukup, Supaya Kelompok, khususnya Kandidat penerima beasiswa tidak perlu khawatir.
“Anggarannya cukup. Tenteram saja,” tandasnya.
Surat Sudah Diralat
Beberapa waktu setelahnya, surat edaran viral yang diteken Bersama Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesejaganan Anna Kurniati itu akhirnya diralat.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan surat Mutakhir ini Untuk menganulir keputusan Ke surat pemberitahuan Nomor DO.01.01/F.III/340/2025. Aji mengatakan pemerintah telah mengkaji pembiayaan Untuk Langkah beasiswa Ke 2025 agar bisa berjalan.
“Bersama ini kami sampaikan bahwa Langkah beasiswa Belajar Praktisi Medis, Praktisi Medis gigi, dan Praktisi Medis spesialis/subspesialis tetap berjalan, termasuk Untuk peserta aktif penerima beasiswa yang Pada ini Lagi Untuk proses Belajar,” kata Aji terpisah.
(avk/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kata Menkes Soal Ramai Beasiswa Praktisi Medis Sempat Disetop: Miskomunikasi Saja