Peneliti Temukan Operasi Ke Hari Jumat Lebih Berisiko Buat Pasien, Kok Bisa?

Jakarta

Pasien yang menjalani operasi Ke akhir pekan disebut lebih berisiko Merasakan komplikasi dan kematian dibandingkan hari-hari lainnya.

Untuk jurnal yang dipublikasikan Terbaru-Terbaru ini Ke JAMA Network Open, peneliti menuliskan Ke Ditengah orang dewasa yang menjalani prosedur pembedahan, kemungkinan hasil pascaoperasi yang merugikan, termasuk kematian, rawat inap ulang, dan komplikasi Untuk jangka pendek dan panjang, Menimbulkan Kekhawatiran sebesar 5 persen Sebagai pasien yang menjalani pembedahan Sebelumnya akhir pekan.

“Efek akhir pekan ini terlihat Ke berbagai subspesialisasi, khususnya Ke Ditengah pasien yang menjalani operasi elektif,” tulis jurnal tersebut dikutip Untuk IFL Science, Selasa (11/3/2025).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesimpulan ini diambil Untuk kumpulan data yang sangat besar: Studi ini mengikuti hampir 430.000 pasien Ke Ontario, Kanada, yang menjalani salah satu Untuk 25 prosedur bedah umum Ke hari Senin atau Jumat Ditengah tahun 2007 dan 2019.

Tetapi, bukan hanya ukuran sampel yang membuat perbedaan. Untuk upaya Sebagai mengurai hasil yang Berpotensi Sebagai bertentangan Untuk penyelidikan Sebelumnya Itu, Skuat tersebut melakukan Studi secara mendalam dan menyeluruh.

“Kami mempelajari prosedur elektif dan darurat, Membahas kontribusi spesifik faktor Ahli Kemakmuran (seperti usia, Pengalaman Hidup, dll.), dan melihat hasil jangka pendek (30 hari), jangka menengah (90 hari), dan jangka panjang (1 tahun) Ke efek akhir pekan,” kata Vatsala Mundra, seorang peneliti klinis Ke Houston Methodist Urology dan salah satu penulis studi tersebut.

Hasilnya: operasi Ke hari Jumat tampaknya lebih berisiko daripada hari lainnya. Beberapa Ke antaranya menghasilkan perbedaan hasil yang cukup mencolok: Ke Belanda, misalnya, sebuah studi tahun 2015 menemukan peningkatan 20 persen Untuk mortalitas 30 hari Sebagai pasien yang menjalani operasi Ke hari Jumat daripada hari Senin.

Samping Itu meta-analisis tahun 2018 Pada lebih Untuk 8 juta pasien Ke seluruh dunia menemukan risiko yang lebih tinggi, menemukan operasi hari Jumat menjadi 24 persen lebih mematikan daripada hari Senin.

Semua itu menimbulkan pertanyaan penting: mengapa bisa terjadi?

Menurut para peneliti, Untuk sebuah studi yang mengukur jumlah staf angkatan kerja, jumlah semua anggota staf (Ahli Kemakmuran, perawat, dan staf klinis lainnya) terbukti menurun tajam Pada akhir pekan. Hal tersebut bisa berkontribusi Untuk mekanisme kegagalan penyelamatan.

Artinya, Skuat akhir pekan yang kekurangan staf bisa Bersama Sebab Itu kurang Bisa Jadi mendeteksi dan bertindak atas komplikasi akut Ke awal perkembangannya, yang menyebabkan tingkat komplikasi yang lebih tinggi Untuk pasien.

“Penting Untuk sistem Penanganan Kesejaganan Sebagai menilai bagaimana Trend Populer ini dapat memengaruhi praktik mereka Sebagai memastikan bahwa pasien Merasakan Penanganan yang sangat baik, terlepas Untuk harinya,” beber peneliti.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Peneliti Temukan Operasi Ke Hari Jumat Lebih Berisiko Buat Pasien, Kok Bisa?