Ide Kemenkes RI Tambah Kuota Ahli Kebersihan Gigi Untuk Pelayanan Merata

Jakarta –

Kementerian Keadaan (Kemenkes) RI berencana Untuk menambah kuota mahasiswa kedokteran gigi dan Memberi penugasan khusus Hingga Lokasi-Lokasi yang membutuhkan. Hal ini dilakukan menyusul temuan banyaknya Tindak Kejahatan masalah gigi Di pelaksanaan Langkah cek Keadaan gratis (CKG).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman menuturkan masalah gigi menjadi persoalan Keadaan yang paling banyak dialami Kelompok, disusul darah tinggi dan Penyakit gula.

“Membuka moratorium pendirian FKG (fakultas kedokteran gigi) tahun 2022 Di semula 32, sekarang menjadi 38 FKG, penambahan kuota mahasiswa Ahli Kebersihan Gigi, Langkah internship lulusan Ahli Kebersihan Gigi dan melaksanakan Langkah penugasan khusus Ahli Kebersihan Gigi terutama Di Lokasi terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK),” kata Aji dikutip Di Di, Selasa (15/4/2025).

Berdasarkan data, jumlah puskesmas yang Memperoleh Ahli Kebersihan Gigi hanya berjumlah 7.475 unit atau 73,2 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 2.737 unit atau 26,8 persen belum Memperoleh Ahli Kebersihan Gigi.

Aji menuturkan kurangnya sumber daya manusia Keadaan (SDMK) Ahli Kebersihan Gigi masih menjadi tantangan besar. Tercatat, jumlah produksi Ahli Kebersihan Gigi Di satu tahun kurang lebih 2.650 orang Di fakultas kedokteran gigi berjumlah 38.

Masalahnya Lebihterus rumit Sebab masih banyak puskesmas yang belum Memperoleh peralatan kedokteran gigi yang memadai.

Aji menjelaskan masalah gigi banyak disebabkan gigi berlubang, Penyakit Menyebar gusi, peradangan, gigi patah, gigi tidak tumbuh sempurna, hingga kebiasaan buruk dan efek Di Terapi-obatan tertentu. Apabila dibiarkan, masalah gigi dapat memicu problem Keadaan lebih serius seperti sepsis, gangguan jantung, hingga gangguan saraf.

Karenanya, Kelompok dianjurkan Untuk menjaga Keadaan gigi Di rajin sikat gigi dan secara rutin melakukan pemeriksaan Hingga Ahli Kepuasan setidaknya 3-4 bulan sekali.

(avk/kna)