Jakarta – Energi babi mengandung lemak jenuh yang tidak baik Untuk Keadaan. Di luar faktor non halal, Energi babi dapat menimbulkan risiko berbagai Penyakit jika dikonsumsi Untuk jangka panjang.
Spesialis Gizi Untuk Alia Hospital, dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK mengatakan Energi babi biasanya digunakan Untuk menggoreng atau menumis. Lantaran faktor pemanasan, konsumsi Energi babi bisa Berpeluang Memperbaiki kolesterol.
“Di Sebab Itu dia Berencana menyebabkan peningkatan kolesterol. Setelahnya Itu Untuk segi kalori pun, Energi ini, kalau lemak dibandingkan Di protein dan karbohidrat dia memang kalorinya paling tinggi,” kata dr Dessy kepada detikcom, Jumat (30/5/2025.)
“Artinya kalau penumpukan kalori-kalori yang cukup tinggi ini, berarti dia Berencana menyumbang kalori yang cukup besar, yang nanti akhirnya Di surplus kalori yang menyebabkan obesitas. Nah obesitasnya ini dia juga berisiko Di Penyakit metabolik. Selain Untuk penumpukan si plak kolesterolnya itu, yang sering kita dengar atherosclerosis itu ya. Setelahnya Itu Situasi obesitasnya ini sendiri, dia juga menyebabkan Penyakit metabolik, seperti diabetes, hipertensi,” tambahnya
Menurut dr Dessy, Untuk komposisinya saja, Energi babi sudah kurang baik, yaitu mengandung saturated fatty acid atau asam lemak jenuh. Ditambah Di proses pemanasan Untuk menggoreng, struktur lemaknya berubah Di Sebab Itu lemak jahat.
“Di Sebab Itu tetap disarankannya adalah Di Energi-Energi yang nabati tadi yang kandungannya lebih baik, Di Sebab Itu seperti olive oil, Energi canola,” kata dr Dessy.
Di Di Itu, Energi ikan juga lebih direkomendasikan. Meski demikian, proses memasaknya tetap perlu diperhatikan.
“Kalaupun pakai Energi zaitun, sebetulnya tidak diperbolehkan Untuk deep fried itu juga. Strukturnya Berencana rusak dan akhirnya tidak Memberi manfaat juga.
Di Sebab Itu lebih baik adalah kita perhatikan juga cara pengolahan makanannya itu bukan yang Di menggoreng Di Energi yang banyak itu deep fried itu, tapi lebih Di minyaknya Itu tadi bisa Untuk dressing salad, Seperti itu yang tidak dipanaskan,” tambah dr Dessy.
(elk/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gurih-Renyah Cuma Di Lidah, Ini Risiko Jangka Panjang Mengonsumsi Energi Babi