Jakarta –
Untuk beberapa waktu terakhir, media sosial hebohkan Di Layar Lebar ‘Ipar Adalah Maut’ yang menjadi perbincangan banyak netizen Hingga Indonesia. Tak sedikit Di mereka yang menonton Layar Lebar ini merasa kesal Di karakter yang ada Hingga Layar Lebar tersebut Supaya meluapkan emosi Hingga media sosial.
“Nonton ipar adalah maut ternyata cukup memacu adrenalin, bener2 definisi bisa marah2 dan mengumpat kesal tp bareng2 sm stranger & Hingga bioskop,” ucap salah satu netizen Di username @t**mi**h**l Hingga media sosial X.
Psikolog klinis Mutiara Maharini menjelaskan bahwa emosi yang muncul ketika Merasakan tontonan tertentu terjadi ketika penonton terlalu ‘attach’ Di Layar Lebar tersebut. Menurutnya, hal ini tidak hanya terjadi Di sebuah tontonan, tapi bisa Melewati sebuah bacaan Literatur ataupun Bunyi.
Menurutnya, proses afektif manusia yang paling berperan Untuk Situasi yang terjadi.
“Di Sebab Itu memang Untuk proses afektif itu adalah proses yang Yang Terkait Di Di emosi-emosi kita sebagai manusia. Di Sebab Itu kenapa kita pas nonton Di Sebab Itu merasa emosi tertentu, kecewa, marah, atau sedih,” kata Mutiara ketika berbincang Di detikcom Untuk Konferensi Ilmiah Tahunan Keadaan Jiwa Kaukus Keswa Hingga Universitas Indonesia, Selasa (9/7/2024).
“Terus intensitasnya (emosinya) besar gitu. Itu yang membuat kita kecantol jadinya. Sesudah itu kita koar-koar terus marah-marah tentang apa yang kita konsumsi,” sambungnya.
Menurut Mutiara, sebenarnya kebiasaan menonton Layar Lebar yang membuat marah atau sedih bisa saja menjadi sebuah ‘wadah’ Untuk menyalurkan emosi. Yang terpenting menurutnya adalah bagaimana Komunitas bisa memperhatikan level emosi yang dapat muncul Supaya tidak berdampak negatif Ke kehidupan.
Pada emosi yang ditimbulkan tidak mengganggu produktivitas atau orang lain, maka menurutnya kebiasaan suka nonton Layar Lebar yang bikin marah atau sedih wajar saja Untuk dilakukan.
“Di Sebab Itu sebenarnya Pada berada Hingga level yang tidak mengganggu orang lain, tidak mengganggu diri sendiri, atau produktivitas, oke oke asa. Itu bisa Di Sebab Itu wadah yang tepat,” ujar Mutiara.
“Nggakpapa Untuk mengekspresikan emosi Pada secara sehat. Tapi kalau secara kehidupan dia menjadi nggak bisa berfungsi Di baik, barulah itu Di Sebab Itu masalah. Gangguannya Hingga kehidupan sosial,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ikut Emosi dan Marah Nonton ‘Ipar Adalah Maut’, Wajar Nggak Sih?