Literasi digital menjadi penting diterapkan Di semua orang Untuk masuk dunia kerja. Foto: Ist
Itu sebabnya literasi digital menjadi penting diterapkan Di semua orang Untuk masuk dunia kerja. Pada ini, karyawan butuh literasi digital Untuk masuk Di beberapa Keahlian Terbaru dan mengikuti perkembangan Keahlian yang sangat pesat.
Ironisnya Pada ini ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) terbilang rendah jika dibanding Di kebutuhan lapangan pekerjaan yang syarat Berencana literasi digital. Banyak perusahaan sekarang kesulitan mencari karyawan Di kriteria SDM yang sudah terliterasi digital.
Hal tersebut membuktikan bahwa lapangan pekerjaan sebenarnya masih terbuka Di lebar, Akan Tetapi SDM yang sesuai Di lapangan pekerjaan tersebut masih minim.
Pembantu Pemimpin Negara BUMN Erick Thohir Menyaksikan Di 2030 Berencana ada 9 jenis lapangan pekerjaan yang hilang. Hal ini menyusul gencarnya Transformasi Digital hampir Di semua sektor yang tidak hanya Memperkenalkan Potensi tetapi juga ada efeknya.
Untuk mengingatkan Komunitas Berencana Trend Populer tersebut sekaligus mencegah kesenjangan Kemahiran (skill gap), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Melakukan diskusi yang digelar secara virtual Obral-obrol Literasi Digital (OOTD) Di tajuk “Kenali dan Atasi Skill Gap” Di Jumat, 12 Juli 2024.
Menurut Santi Indra Astuti, Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital yang menjadi pembicara OOTD, skill gap sebenarnya lazim terjadi ketika adanya perkembangan Keahlian. Lebih Jauh jika Keahlian tersebut sudah menjadi masif dan menjadi Kearifan Lokal Dunia Di kehidupan Komunitas.
Munculnya Keahlian Terbaru Berencana butuh difasilitasi Di tenaga kerja Terbaru. Celah ini yang harus juga diimbangi kemampuan SDM agar tidak terjadi skill gap.
“Lapangan pekerjaan bisa Di Sebab Itu berkah, tapi juga bisa Di Sebab Itu bencana ketika kita tidak bisa memanfaatkannya,” ujar Santi.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Literasi Digital Penting Untuk Hapus Kesenjangan Kemahiran