Jakarta –
Penyakit bakteri pemakan daging Di Jepang juga disebut sindrom syok toksik streptokokus atau Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS). Penyakit ini menyerang lebih Di 1.000 orang Di enam bulan pertama 2024 dan kini masih merebak.
Simak artikel ini Untuk mengetahui penyebab bakteri pemakan daging Di Jepang yang cepat merebak, lengkap Di penjelasan apa itu STSS, beserta Tanda, dan pencegahannya.
Apa Itu Bakteri Pemakan Daging
Dikutip Di situs Kementerian Keadaan, STSS atau bakteri pemakan daging yang dilaporkan Di Jepang adalah sindrom yang dapat menghancurkan kulit, lemak, dan jaringan Di Di otot Untuk waktu singkat. Dari karenanya disebut sebagai pemakan daging.
Bakteri yang dimaksud adalah Streptococcus pyogenes kelompok A yang biasanya muncul Di Tanda faringitis atau peradangan Di tenggorokan atau faring.
Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Amin Soebandrio PhD SpMK kepada detikHealth menjelaskan bakteri Strep A bukanlah bakteri yang Terbaru ditemukan. Bakteri ini bisa ditemukan Di tubuh, kulit, hingga Untuk saluran pernapasan.
Di Strep A menginfeksi pun sebenarnya tidak langsung membuat seseorang Merasakan STSS. Prof Amin menyebut STSS bisa dicegah jika Gangguan Menyebar fase awal bisa langsung ditangani Di cepat.
Penyebab Bakteri Pemakan Daging Di Jepang
Berdasarkan situs RSUD Meuraxa Banda Aceh, penyebab bakteri pemakan daging Di Jepang adalah Gangguan Menyebar bakteri Streptococcus A. Gangguan Menyebar STSS ini dapat berakibat fatal Sebab pasien dapat Merasakan sepsis dan gagal multiorgan.
Penularan bakteri ini sering terjadi antarmanusia secara langsung, baik Lewat droplet atau percikan air liur Di batuk dan bersin, maupun Lewat kontak Di sekret selain air liur, seperti cairan Di luka yang terbuka dan sekret hidung.
Di Di Itu, penyebaran bakteri Streptococcus A juga bisa terjadi lewat Konsumsi, Kendati hal ini jarang terjadi.
Faktor Risiko
Dilansir Di laman Fasilitas Medis Pusat Pertamina, beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena Gangguan Menyebar bakteri pemakan daging, yakni seperti orang Di Situasi berikut ini:
- Orang yang Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah
- Orang Di diabetes
- Orang yang berpenyakit ginjal atau hati
- Orang yang mengkonsumsi Terapi steroid atau Terapi imunosupresif
- Pecandu alkohol
Tanda Bakteri Pemakan Daging
Dikutip Di Channel News Asia, Tanda awal Di Gangguan Menyebar bakteri pemakan daging ini bisa tumpang tindih Di Penyakit Patogen Di umumnya, terutama jika terjadi Di anak-anak. Hal ini menyebabkan STSS sulit Untuk didiagnosis.
Tetapi beberapa Tanda awal Gangguan Menyebar bakteri pemakan daging ini harus kita waspadai. Gejalanya meliputi:
- Demam dan badan menggigil
- Kulit kemerahan
- Kulit terasa panas jika disentuh
- Nyeri parah dan bengkak Di area yang terinfeksi
- Munculnya nanah
- Area yang terinfeksi terasa sakit atau mati rasa
Cara Pra-Penanganan Bakteri Pemakan Daging
Adapun cara Pra-Penanganan agar bakteri pemakan daging agar tidak menular adalah sebagai berikut:
- Menutup luka menggunakan perban steril dan kering
- Menjaga kebersihan luka
- Rajin mencuci tangan Di air dan sabun
- Segera mencari Pemberian medis
- jika Merasakan luka atau gigitan hewan, segera periksakan Di Praktisi Medis
- Makan Konsumsi yang bergizi Untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh
- Latihan secara teratur
Itulah tadi telah kita ketahui penyebab bakteri pemakan daging Di Jepang atau yang disebut Streptococcal Toxic Shock Syndrome, lengkap Di Tanda dan pencegahannya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kenali Penyebab Bakteri Pemakan Daging Di Jepang dan Gejalanya