Jakarta –
Ahli Kebugaran gawat darurat Chris Loreto menceritakan Penghayatan unik ketika dirinya Mengetahui kena serangan jantung Di menangani pasien serangan jantung. Ahli Kebugaran yang berpraktik Hingga Timmins and District Hospital (TADH) Kanada itu menceritakan bahwa Tanda yang muncul sebenarnya sudah dirasakan 4 bulan Sebelumnya kejadian.
Ketika ia Latihan atau Lagi berlari, ia seringkali merasakan nyeri dada. Loreto menceritakan rasanya seperti ada api yang membakar naik Hingga tenggorokan hingga giginya.
Ke Di itu, Loreto menganggap remeh Tanda tersebut. Ia mengira Kebugaran itu disebabkan Dari masalah lambung refluks asam.
Ia sempat berbicara Ke Ahli Kebugaran dan meminta Terapi Sebagai masalah refluks asamnya, tapi ia tidak mengungkapkan bahwa rasa sakit tersebut lebih sering muncul ketika dia Latihan dan Terapi-obatan itu juga tidak membantu.
Ke 12 November 2024, rasa nyerinya memuncak ketika ia Lagi bermain hoki. Rasa nyeri tersebut Malahan cukup lama menetap Hingga area bahunya.
Meski sudah merasakan nyeri hingga bahu, Loreto kembali mengabaikan gejalanya. Keesokan harinya, ia kembali bekerja Hingga Puskesmas sampai datang seorang pasien serangan jantung hebat dan Loreto segera turun tangan Sebagai membantu.
Sesudah kejadian tersebut, ia bertemu Di istri pasien Sebagai mengetahui Lebih Jelas Tanda-Tanda yang dialami pasien Sebelumnya kejadian tersebut. Loreto terkejut Tanda yang dialami pasien tersebut sangat mirip Di apa yang dialaminya.
Malahan pasien itu juga mengonsumsi Terapi refluks asam yang sama Sebelumnya Merasakan serangan parah.
“Kisah pasien itu adalah kisah saya,” kata Loreto dikutip Untuk TADH, Rabu (19/2/2025).
Sesudah itu, ia memutuskan Sebagai menjalani pemeriksaan darah dan elektrokardiografi (EKG). Ahli Kebugaran yang memeriksa Loreto mengonfirmasi bahwa dirinya memang Memiliki masalah serangan jantung.
Loreto lantas dipindahkan Hingga Health Science North Hingga Sudbury Sebagai menjalani Perawatan Medis. Ia Malahan dirawat berseberangan Di ruangan pasien yang ia selamatkan Sebelumnya Itu.
Istri Untuk pasien itu Malahan sempat menghampiri Loreto Sebagai mengucapkan terima kasih Sebab telah menyelamatkan nyawa suaminya.
“Saya berkata, ‘Tidak, saya yang berterima kasih Sebab telah menyelamatkan hidup saya,” cerita Loreto.
Untuk Sudbury, Loreto dipindahkan Hingga St. Michael’s Hospital Hingga Toronto Sebagai menjalani operasi pemasangan stent. Loreto lalu kembali Hingga Timmins Sebagai cuti sambil menjalani rehabilitasi jantung.
Masalah genetik disebut menjadi faktor utama pemicu serangan jantung yang dialami Loreto. Ayah Loreto sempat Merasakan serangan jantung ketika usianya masih 59 tahun. Sedangkan, Loreto mengalaminya Hingga usia 60 tahun.
“Itulah kekuatan genetika,” tandasnya.
(avk/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ahli Kebugaran Kena Serangan Jantung Di Tangani Pasien, Endingnya Dirawat Bareng