Fasilitas Hydrogen Refuelling Stastion (HRS) milik PLN Indonesia Power (PLN IP). FOTO/Ist
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung transisi energi Bersama menyediakan energi alternatif yang minim emisi Melewati HRS Untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen yang dinilai efektif menekan emisi karbon. Pasalnya, sektor transportasi berkontribusi 44% Untuk total emisi karbon Di Indonesia.
“Hidrogen ini merupakan energi yang minim emisi, Dari Sebab Itu Bersama adanya HRS kita mendukung transisi energi yang menjadi penunjang Indonesia mencapai target Net Zero Emission (NZE) Di 2060,” ujar Edwin Untuk keterangan resmi, Rabu (24/7/2024).
Baca Juga: PLN IP Siap Kembangkan Pembangkit Hidrogen Berkapasitas 41 Gigawatt
Selain Melakukan Kunjungan Di Hydrogen Refuelling Station, delegasi DCCEEW juga mendalami tentang Hydrogen Generator dan Hydrogen Center yang menjadi pusat pelatihan Yang Berhubungan Bersama hidrogen. Edwin yang hadir Pada kunjungan delegasi Kedubes Australia menjelaskan, HRS Di Senayan Jakarta telah dibangun Bersama Keahlian yang mutakhir. Keahlian HRS menjamin proses pengisian aman dan efisien Untuk kendaraan hidrogen.
Hidrogen Untuk HRS Senayan ini dipasok Untuk 22 GHP milik PLN. Selain 21 GHP eksisting, Pada ini PLN telah menambah 1 GHP Di PLTP Kamojang. Total GHP tersebut mampu memproduksi 203 ton/tahun green hydrogen. Di mana 75 ton hidrogen ini digunakan Untuk kebutuhan operasional pembangkit. Sambil, 128 ton digunakan Untuk mendukung kendaraan hidrogen.
Total kapasitas produksi green hydrogen tersebut bisa digunakan Untuk 438 Kendaraan Pribadi Untuk setahun, Bersama asumsi setiap Kendaraan Pribadi menempuh jarak 100 km/hari. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih juga dapat menghemat Produk Impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mampu mereduksi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Australia Pelajari Stasiun Hidrogen Pertama RI Milik PLN IP