Jakarta –
Seorang presenter berita Di Singapura, Glenda Chong, Terbaru saja merayakan kelahiran anak pertamanya Sesudah melewati perjalan panjang Sebagai Merasakan buah hati. Dia melahirkan Di 5 Maret 2025 Di Puskesmas Mount Elizabeth Novena, Singapura, Sesudah 10 kali Melakukanlangkah-Langkah Merasakan momongan lewat Inisiatif bayi tabung.
“Pada pertama kali melihatnya, aku berkata padanya ‘Aku sangat mencintaimu’. Seperti kata pepatah, seorang ibu adalah cinta pertama Bagi putranya. Seorang putra adalah cinta terakhir Bagi seorang ibu,” kata Glenda kepada CNA dikutip Jumat (21/3/2025).
Presenter berita itu kini Lagi Untuk Terapi pasca melahirkan dan ingin menghabiskan “waktu berkualitas” bersama putranya Di melakukan hal-hal yang membuatnya “sehat dan Sejahtera”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan panjang Sebagai Merasakan momongan
Kehamilannya terjadi Sesudah 10 kali percobaan fertilisasi in-vitro (IVF), Ilmu Pengetahuan reproduksi yang melibatkan stimulasi tubuh wanita Sebagai menghasilkan sel telur, lalu mengekstraknya. Sel telur dibuahi Di sperma pria Sebelumnya memindahkan embrio yang telah dibuahi kembali Ke rahim.
Di usia 51 tahun, kehamilan Chong Dikatakan berisiko tinggi dan dia berada Di bawah perintah ketat Sebagai tidak bepergian lebih Untuk radius lima jam Untuk Singapura. Dia juga harus menemui dokternya, Dr. Suresh Nair, direktur medis Di klinik Seed of Life, setiap minggu atau dua minggu Sebagai pemeriksaan.
Pasangan yang menikah Di tahun 2014 ini selalu Mengharapkan anak dan mulai mencoba Sebagai hamil secara alami Sesudah mereka menikah.
Sebab dia sudah berusia 41 tahun Pada itu, Glenda menghentikan konsumsi alkohol dan kafein, dan mulai Aktivitasfisik secara teratur Sebagai Memperbaiki kesehatannya dan Memperbaiki peluangnya Sebagai hamil.
Dia menjalani apa yang disebutnya “rumitnya” metode pembuahan alami, termasuk Meninjau suhu tubuhnya, dan juga Terapi tradisional China dan akupunktur. Sesudah dua tahun mencoba tanpa hasil, pasangan itu beralih Ke IVF.
Proses IVF yang berlangsung Pada bertahun-tahun membuat pasangan itu Berkunjung Ke enam Ahli Kebugaran, termasuk dua Ahli Kebugaran Untuk luar negeri. Chong juga Merasakan keguguran yang terjadi begitu awal Pada pembuahan Supaya dia tidak merasakannya.
Perjalanan IVF telah menjadi tantangan emosional Bagi Glenda dan suaminya.
Seiring berlalunya waktu dan Glenda bertambah tua, dia menjalani dua siklus IVF Di mana dia hanya dapat menghasilkan satu sel telur, alih-alih 20 sel telur yang dapat diambil darinya Pada dia pertama kali memulai Penanganan.
“Saya sangat, sangat, sangat sedih. Saya rasa saya tidak siap secara mental Sebagai satu sel telur itu. Dari Sebab Itu secara emosional, saya benar-benar kacau,” katanya.
Ia sempat pasrah menjalani hidup tanpa anak kandung Di percobaan Ke-10 IVF-nya, dan mengatakan ia siap Sebagai berhenti, Justru jika hasilnya tidak memuaskan. Ia menjalaninya tanpa ekspektasi apa pun, Akan Tetapi percobaan terakhir itu memberinya kehamilan yang sangat ia nanti-nantikan.
“Sesudah satu dekade mencoba, saya hanya ingin menghabiskan waktu berkualitas dengannya, dan melakukan hal-hal yang Akansegera membuatnya sehat dan Sejahtera,” ungkapnya.
(naf/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cerita Wanita Singapura Pejuang Garis Dua, Melahirkan Di Umur 51 usai 10 Kali IVF