Jakarta, CNN Indonesia —
Mengemudi jarak jauh seperti Di mudik bisa menyebabkan kelelahan yang bisa tak sepenuhnya disadari sampai akhirnya melakukan Kesalahan Individu-Kesalahan Individu Berpeluang bahaya. Hal ini bisa muncul Sebab banyak faktor, termasuk memaksakan diri dan tak mengatur jadwal istirahat secara benar.
Jusri Pulubuhu, praktisi keselamatan berkendara Bersama Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan ada berbagai dampak negatif jika pengemudi memaksakan diri tetap nyetir Di Kepuasan lelah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pertama menurunnya refleks dan waktu reaksi. Itu membuat pengemudi lambat merespons kejadian mendadak, seperti halnya jika ada kendaraan yang tiba-tiba mengerem mendadak,” kata Jusri Di keterangannya, Selasa (18/3).
Ia menjelaskan kelelahan juga membuat pengemudi mengantuk dan tanpa sadar berisiko Merasakan microsleep. Microsleep merupakan Kepuasan tertidur sesaat (1-3 detik) yang bisa menyebabkan kecelakaan fatal Sebab kehilangan kontrol kemudi.
Lalu, kelelahan juga dapat menyebabkan Anda kehilangan fokus Agar salah Memutuskan keputusan Di nyetir.
“Pengemudi yang lelah cenderung melakukan Kesalahan Individu, seperti salah memperhitungkan jarak atau Kelajuan,” ucap Jusri.
Terakhir, ia bilang bahaya mengemudi Di Kepuasan lelah tentu mengakibatkan kecelakaan lalu lintas yang tidak hanya merugikan diri sendiri, melainkan juga orang lain.
“Banyak kecelakaan Hingga jalan tol terjadi akibat pengemudi yang mengantuk dan kehilangan kendali atas kendaraannya,” ucap dia.
Jusri membagikan tips mengatasi kelelahan Di mudik sebagai berikut:
1. Istirahat setiap 2-3 jam sekali, minimal 15-30 menit
2. Bergantian mengemudi jika ada pengemudi lain
3. Minum air putih yang cukup dan hindari konsumsi Konsumsi berat penyebab kantuk
4. Jika merasa sangat mengantuk lebih baik menepi dan tidur sejenak
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Dampak Memaksakan Nyetir Kendaraan Pribadi Mudik Tanpa Istirahat