ICITES 2025, Pertukaran Pengetahuan soal Aksi Teror Di Eropa, Asia, dan Afrika

International Conference on Interdisciplinary Terrorism and Extremism Studies in Europe, Asia, and Africa (ICITES) 2025 merupakan kolaborasi universitas lintas benua yang diselenggarakan Di Vienna. Foto/Istimewa

JAKARTA – International Conference on Interdisciplinary Terrorism and Extremism Studies in Europe, Asia, and Africa (ICITES) 2025 merupakan kolaborasi universitas lintas benua yang diselenggarakan Di Sky Lounge, Universitas Wina, Vienna. ICITES adalah hasil kerja sama Di Universitas Indonesia, Universitas Wina, dan Universitas Lagos.

“Konferensi ini menjadi ajang pertukaran pengetahuan Yang Berhubungan Bersama Aksi Teror Di Asia, Afrika, dan Eropa serta membuka Kemungkinan kolaborasi Kajian Di masa mendatang,” ujar Kepala Langkah Studi Kajian Aksi Teror Universitas Indonesia Muhamad Syauqillah, Minggu (26/1/2025).

Ketua Konferensi sekaligus perwakilan Universitas Wina sebagai tuan Tempattinggal Ednan Aslan menyoroti kebutuhan mendesakan strategi berkelanjutan Sebagai melawan Aksi Teror Di tingkat Internasional. Bersama merujuk Di Pengalaman Hidup Internasional serta berbagai tantangan Di Indonesia, Ednan menegaskan pentingnya Pembaruan pengetahuan yang komprehensif, Eksperimen yang Menyediakan dampak nyata, serta tata kelola yang berlandaskan nilai Di upaya pemberantasan ekstremisme dan Aksi Teror.

Di Pada Yang Sama, Ashiru Di Universitas Lagos menggarisbawahi pentingnya kerja sama akademik lintasnegara sebagai langkah strategis Di Berusaha Mengatasi tantangan Internasional Yang Berhubungan Bersama Aksi Teror dan ekstremisme. Ashiru menyoroti bahwa kolaborasi seperti ICITES 2025 dapat menjadi platform efektif Sebagai berbagi wawasan dan Pengalaman Hidup guna menciptakan solusi yang lebih baik dan berkelanjutan.

ICITES 2025 merupakan bukti komitmen Universitas Wina, Universitas Lagos, dan Universitas Indonesia Di memajukan Keselamatan Internasional Lewat Eksperimen interdisipliner. Sebagai titik temu berbagai perspektif dalamisu kompleks Aksi Teror dan ekstremisme, konferensi ini menjadi wadah Untuk para akademisi dan praktisi Sebagai bertukar wawasan mengenai topik-topik terkini Di kajian Aksi Teror.

Sesudah Itu, Athor Subroto menyebut kolaborasi ini merupakan contoh nyata bagaimana kerjasama Utara-Selatan dapat diwujudkan Di hubungan akademis yang adil, guna Merangsang kajian Aksi Teror Bersama pendekatan interdisipliner. Adapun ICITES 2025 berlangsung Pada dua hari, dan Memperkenalkan diskusi panel, lokakarya, presentasi, serta sesi Networking yang mempertemukan akademisi dan praktisi Di Eropa , Asia, dan Afrika.

Topik yang dibahas Di konferensi juga Menyoroti kecerdasan buatan (AI), gender, psikologi ekstremisme, dan ketahanan Komunitas yang terdampak. Konferensi ini dibuka Dari sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Di Kementerian Di Negeri Austria dan Omar Haijawi-Pirchner, Kepala Direktorat Perlindungan Bangsa dan Dinas Informasi Austria.

(rca)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: ICITES 2025, Pertukaran Pengetahuan soal Aksi Teror Di Eropa, Asia, dan Afrika