Kementerian Agama (Kemenag) terus Menunjukkan akselerasi yang luar biasa Di Langkah-programnya. Foto: Ist
“Kementerian Agama ini akreditasinya bagus-bagus, Langkah-Langkah akselerasinya sangat cepat sekali,” ujar Taufik Ke pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXVII yang diselenggarakan Balitbang Diklat Kemenag Ke Jakarta, Senin (15/7/2024).
Dia juga menyoroti berbagai Apresiasi yang diterima Pembantu Kepala Negara Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai pemimpin transformasi digital. “Kalau Rhoma Irama itu Satria Bergitar, kalau Pembantu Kepala Negara Agama Satria Transformasi Digital,” katanya.
Mengelola umat Indonesia yang beragam Didalam satuan kerja yang jumlahnya banyak merupakan tantangan besar Untuk Kemenag. Dia menyoroti 7 Langkah prioritas Didalam Pembantu Kepala Negara Agama yang didukung transformasi digital, terutama Didalam peluncuran Pusaka Super Apps.
“Konversi Digital layanan umat yang premium dan terjangkau adalah tema pelatihan kepemimpinan nasional ini Sebab levelnya sudah tinggi sekali, terutama pengintegrasian berbagai Alat Lunak Di Pusaka Super Apps. Ini adalah tantangan besar, sangat mudah membuat Alat Lunak, tetapi mengintegrasikannya menjadi super apps itu sangat sulit,” ungkap Taufik.
Menurut dia, banyak Bangsa Merasakan stuck Di transformasi digital Sebab terjebak Ke Kebiasaan Global atau kultur yang belum siap. “Kunci Di transformasi digital adalah pemimpin yang bisa menggerakkan perubahan mindset dan Kekuatan SDM Sebagai mengoptimalkan Ilmu Pengetahuan,” katanya.
Dia menjelaskan empat tahapan Di transformasi digital yakni digital readiness, doing digital, being digital, dan becoming digital. Banyak instansi masih berada Ke tahap doing digital yaitu peralihan Didalam manual Ke digital, tetapi belum mencapai tahap being digital yang menciptakan user experience yang baik.
“Banyak instansi yang melakukan transformasi digital terjebak Ke tahap doing digital atau becoming digital, berputar-putar membuat Alat Lunak tetapi mindsetnya belum digital. Wajahnya digital tetapi mindsetnya belum digital,” ujar Taufik.
Lahirnya pemimpin yang bisa menggerakkan perubahan mindset digital dan SDM yang digital adalah tujuan PKN. Tahun lalu, tema PKN masih moderasi beragama. Tahun ini fokus menyiapkan pemimpin yang mampu menggerakkan transformasi digital.
“Pemimpin itu kontekstual, tidak dilahirkan tetapi dibentuk Lewat sekolah atau madrasah. Setiap zaman Memiliki tantangannya sendiri dan memerlukan pemimpin yang mampu menyesuaikan diri Didalam perubahan tersebut. Zaman transformasi digital memerlukan pemimpin digital,” katanya.
(jon)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kemenag Karena Itu Role Model Transformasi Digital