PP Kesatria Muda Respublika (KMR) bersama BEM Uhamka Melakukan FGD Di tema Ke SDM Unggul Untuk Ketersediaan dan Keterjangkauan BBM Ke Indonesia Ke Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pembelajaran Uhamka, Rabu (3/7/2024). Foto: Ist
Kesiapan infrastruktur Ke Area 3T (tertinggal, terdepan, terluar) menjadi tantangan tersendiri Untuk pemerataan energi. Belum lagi Ke pemerataan sumber daya manusia Untuk Menyediakan pelayanan Komunitas.
Pimpinan Pusat (PP) Kesatria Muda Respublika (KMR) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Melakukan focus group discussion Di tema “Ke SDM Unggul Untuk Ketersediaan dan Keterjangkauan BBM Ke Indonesia” Ke Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pembelajaran Uhamka, Rabu (3/7/2024).
Iwan Bento Wijaya, Dewan Pembina PP KMR mengatakan pemerintah telah menetapkan Aturan BBM Satu Harga Lewat Perpres No 63 Tahun 2020. Jika Langkah BBM Satu Harga terbuka Untuk badan usaha yang Memiliki izin Untuk turut andil Untuk pemerataan energi Ke Indonesia.
Lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), setiap badan usaha yang Memiliki izin berhak terlibat Untuk Menyediakan aksesibilitas energi hingga Area 3T.
“Lalu siapa yang mengikuti Langkah? Siapa yang punya semangat nasionalisme menyediakan BBM Ke Area 3T? Hanya dua yakni PT Patra Niaga dan PT AKR,” kata Iwan.
Dia menilai betapa pentingnya SDM unggul Untuk tata niaga sektor Migas dan gas baik Ke hulu maupun hilir. Baginya, diperlukan Penanaman Modal yang besar Untuk tata kelola sumber daya manusia.
“Ini harus ada bentuk sinergisitas Di Penanaman Modal Ke SDM dan Penanaman Modal Ke Keahlian Untuk melakukan pengawasan,” ujar Iwan yang juga pengamat energi.
Ketua Umum Perkumpulan Armada Sewa (PAS) Indonesia Wiwit Sudarsono mengungkapkan bahwa Langkah BBM Satu Harga yang dijalankan Dari pemerintah cukup dirasakan sopir angkutan umum online Ke Area.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kesiapan Infrastruktur Area 3T Karena Itu Tantangan Pemerataan Energi