Wakil Kepala Negara (Wapres) KH Ma’ruf Amin mengakui belum bisa menghilangkan perjudian. Foto/SINDOnews/binti mufarida
Mulanya, Wapres menceritakan MUI merupakan mitra pemerintah yang harus Membahas peran Untuk rangka pemberdayaan umat seperti pemberantasan Psikotropika hingga perjudian.
“Sesudah Itu (MUI) juga memberdayakan umat dan Membahas peran-peran Untuk rangka ikut sebagai shodiqul hukumah, mitra pemerintah, baik Untuk pemberantasan Psikotropika, Untuk pemberantasan judi, tetapi kita memang belum bisa menghilangkan perjudian ini,” kata Wapres.
Karenanya, Wapres menegaskan perlu langkah tegas Sebagai pemberantasan judi online yang sekarang marak terjadi salah satunya Didalam pembentukan Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online (Judol).
“Sebab itu perlu langkah-langkah yang tegas, alhamdulillah bahwa sesuai Sidang Tim Menteri Kerja bahwa Sebagai memberantas judi online ini dibentuklah Satgas, Satgas pemberantasan Judi Online dan kelihatan sudah ada gerakan-gerakannya, tetapi kita tidak boleh berhenti sampai judi online tapi sampai kepada hilangnya perjudian Di Indonesia,” paparnya.
Wapres pun menceritakan Di zaman dahulu Di Madinah banyak peminum dan penjudi. Justru, tidak hanya berbotol-botol Akan Tetapi hingga bergentong-gentong. “Umat Islam Di Madinah peminum, minumnya kalau dulu Di sana itu bukan botolan, tapi ber-gribah-gribah, kulit unta dijadikan tempat minuman, kalau Di sini gentong. Dulu itu bukan berbotol-botol tapi bergentong-gentong.”
Wapres menegaskan Di ini Didalam dibentuknya Satgas Judol diharapkan Akansegera memberantas perjudian Di Indonesia. Dia juga mengatakan harus ada Belajar Sebagai mencegah judi online. Supaya, Wapres mengajak MUI bersama penegak hukum Sebagai membangun Kelompok yang patuh Di aturan dan Permintaan Allah SWT.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kita Memang Belum Bisa Menghilangkan Perjudian