Orang terkaya China berisiko kehilangan gelar yang sudah dipegangnya Pada hampir tiga tahun terakhir, Sesudah harta kekayaan miliknya tergelincir paling besar Ke Antara deretan miliarder dunia lainnya. Foto/Dok South China Morning Post
Chairman Nongfu Spring Co., Zhong Shanshan Hingga Di Ini telah kehilangan USD13 miliar yang jika dirupiahkan setara Rp210 triliun (Kurs Rp16.156 per USD) Ke sepanjang 2024, menurut Bloomberg Billionaires Index Bersama harga kekayaan yang tercatat mencapai USD54,8 miliar atau Rp885,3 triliun per Senin 22 Juli 2024.
Posisi miliarder air kemasan itu masih berada Ke atas Colin Huang, pendiri platform belanja online PDD Holdings Inc., Bersama kekayaan USD47,3 miliar.
Potensi pergantian sangat terbuka, mencerminkan sektor konsumen yang Lebihterus kompleks Sebagai dinavigasi Dari Usaha seiring perlambatan ekonomi serta persaingan Bersama brand-brand pendatang Mutakhir yang Lebihterus intensif.
Dikepung Dari Pertempuran harga Untuk industri air kemasan, Nongfu yang berbasis Ke Hangzhou menempatkan dirinya Ke posisi yang salah ketika banyak orang China Lebihterus nasionalis dan sadar Keadaan Untuk beberapa bulan terakhir. Kebugaran ini menyebabkan penurunan hampir 20% Sebagai harga saham Nongfu yang terdaftar Ke Hong Kong.
Pelemahan saham Nongfu sudah terlihat Dari 1 Februari. “Masalah Bersama pengawas konsumen Hong Kong belum lama ini Yang Terkait Bersama Mutu produk, persaingan yang Meresahkan Ke sektor ini Ke Ditengah penurunan belanja konsumen, dan boikot awal tahun ini berkontribusi Ke kekhawatiran ini,” kata analis konsumen Bloomberg Intelligence, Ada Li.
Sebagian besar kekayaan Zhong berasal Bersama saham Ke perusahaan minuman dan Usaha Pharma Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co. Sambil Itu Nongfu belum Memberi komentar seputar kekayaan pendirinya dan kemunduran Usaha yang dihadapi perusahaan tahun ini.
Roller Coaster
Awal tahun ini, perusahaan dan Zhong Merasakan kecaman dan kritikan Sesudah kematian Zong Qinghou, pendiri saingan utama mereka yakni Hangzhou Wahaha Group Co.
Simpati Sesudah kematiannya berubah menjadi boikot Nongfu, Bersama beberapa komentar mencemooh packaging air kemasan yang desainya bernuansa Jepang. Sedangkan lainnya menduga sebagai trik yang dipakai Nongfu Sebagai Merasakan keuntungan atas Wahaha.
User menuduh bahwa putra Zhong memegang paspor AS dan mempertanyakan kesetiaan keluarga itu kepada China. Kabar tersebut menjadi pukulan telak Untuk Nongfu, Sambil Itu penjualan Wahaha melonjak.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Orang Terkaya China Terancam Kehilangan Mahkota Usai Rugi Rp210 Triliun