Ekspansi BRICS Ke Asia Tenggara Berencana menghasilkan lonjakan Penanaman Modal Migas proyek-proyek laut Untuk. FOTO/iStock
Aliansi ekonomi BRICS Memiliki misi dedolarisasi yang kuat Di 2024. Dipimpin 5 pendiri dan Negeri-Negeri anggota yang Mutakhir saja dilantik, kelompok ini sangat tertarik Untuk meninggalkan Kurs Mata Uang Amerika AS sebagai Kurs Mata Uang cadangan Dunia. Salah satu Pendekatan utama blok ini Untuk mengatasi Hukuman Politik-Hukuman Politik AS dan Meningkatkan pendapatan adalah industri Migas.
Baca Juga: Jenderal Tertinggi Ukraina Dituduh Siap Letakkan Senjata dan Menyerah Di Rusia
Melansir Untuk Watcher Guru, sepanjang tahun lalu, aliansi ekonomi BRICS terus memantapkan diri Untuk meninggalkan Kurs Mata Uang Amerika AS. Secara khusus, blok ini telah menegaskan keinginan dan kemampuannya Untuk membangun sebuah dunia multipolar. Di Di Itu, Di beberapa bulan terakhir, BRICS secara konsisten mencari cara-cara Mutakhir Untuk Meningkatkan relevansi dan keunggulannya.
Kendati ingin memutuskan hubungan Di Kurs Mata Uang Amerika Negeri-Negeri BRICS dan Asia tidak membayar Kurs Mata Uang lokal Untuk transaksi Migas. Mereka lebih suka menggunakan Kurs Mata Uang Amerika AS Untuk perdagangan Migas Justru Sesudah secara terbuka memulai inisiatif dedolarisasi. Justru salah satu distributor Migas terbesar, Arab Saudi, yang juga merupakan anggota BRICS, secara aktif menggunakan Kurs Mata Uang Amerika AS Untuk transaksi Migas.
Kendati ingin meninggalkan Kurs Mata Uang Amerika AS, Mungkin Saja meraup keuntungan besar Untuk Kurs Mata Uang AS masih bagus Untuk BRICS. Di akhirnya, blok ini dapat lebih mendominasi industri Migas Di luar Arab Saudi jika mereka memanfaatkan perkembangan Organisasiregional,
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Organisasiregional Gabung BRICS, Penanaman Modal Migas Bisa Tembus Rp1.600 Triliun