Jakarta –
Mengurangi asupan gula bisa Menyediakan banyak manfaat Bagi Kesejaganan. Misalnya, bisa membantu menjaga berat badan, menurunkan risiko terkena Gangguan, dan membuat gigi tetap sehat. Sekilas, hal ini terdengar mudah. Cukup berhenti mengonsumsi Konsumsi dan minuman manis. Tetapi Ke kenyataannya, tidak sesederhana itu.
Gula bisa tersembunyi Hingga banyak Konsumsi, misalnya, saus sambal atau saus salad. Sering kali, konsumsi gula berlebih terjadi tanpa disadari Sebab nama-nama gula Ke label kemasan disamarkan atau ditulis Bersama istilah yang kurang familiar Bagi orang awam.
“Orang-orang Memperoleh ketergantungan yang nyata – kecanduan yang nyata Di gula,” kata Brooke Alpert, seorang ahli Asupan Konsumsi dan salah satu penulis Literatur “The Sugar Detox: Lose the Sugar, Lose the Weight – Look and Feel Great, dikutip Di Mirror.
“Lebih banyak gula yang Anda konsumsi, Lebih tubuh Anda menginginkannya. Memutus siklus ini membutuhkan kemauan dan disiplin.”
Karena Itu, diperlukan komitmen, kemauan yang kuat, dan disiplin tinggi Bagi keluar Di siklus kecanduan gula. Bagi banyak orang, ini bukan sekadar perubahan pola makan, tetapi juga tantangan mental dan emosional.
Tetapi, ketika konsumsi gula dihentikan Di 30 hari, tubuh mulai Menunjukkan perubahan yang mengejutkan, baik Di segi fisik maupun psikologis. Lalu, apa saja yang sebenarnya terjadi Di proses tersebut? Berikut penjelasan Brooke Alpert.
1. ‘Withdrawal Symptoms’
Ke awalnya, tubuh cenderung Akansegera merasa lebih buruk Sebelumnya akhirnya mulai membaik, terutama Ke minggu pertama. Hal ini terjadi Sebab tubuh telah terbiasa bergantung Ke gula sebagai sumber energi cepat.
Ketika asupan gula dihentikan, tubuh Merasakan withdrawal symptoms atau Tanda-Tanda putus Perawatan atau sakau, seperti keinginan makan yang kuat, sakit kepala, kelelahan, perubahan suasana hati, hingga kesulitan berkonsentrasi.
Kendati Tanda-Tanda ini bisa terasa cukup mengganggu, umumnya bersifat ringan dan Akansegera mereda Di beberapa hari.
“Tergantung Ke seberapa intens kecanduan Anda, Anda dapat Merasakan Tanda-Tanda putus zat, seperti kebingungan, mudah marah, dan kelelahan,” kata Brooke Alpert.
2. Tingkat Energi Mulai Stabil
Setelahnya withdrawal symptoms mereda, kadar energi Di tubuh mulai stabil. Tanpa lonjakan gula yang terjadi secara terus-menerus, tubuh mulai Menyesuaikan dan belajar mengatur energinya secara lebih seimbang. Rasa lesu Hingga sore hari, yang Sebelumnya Merangsang keinginan Bagi mengonsumsi camilan manis juga perlahan menghilang. Sebagai gantinya, tubuh terasa lebih bertenaga dan ritme alami mulai terbentuk Bersama sendirinya.
3. Perbaikan Kulit
Asupan gula berlebih tidak hanya berdampak Ke organ-organ Di tubuh, tetapi juga tercermin Ke Situasi Kulit. Kadar gula yang tinggi dapat memicu peradangan, memperburuk jerawat, dan mempercepat proses penuaan Bersama merusak kolagen.
Di konsumsi gula mulai dikurangi, kulit Bisa Jadi Merasakan reaksi awal berupa munculnya jerawat. Tetapi, Kepuasan ini biasanya bersifat Sambil Itu. Seiring waktu, kulit Akansegera tampak lebih cerah, warna kulit menjadi lebih merata, dan flek hitam cenderung memudar lebih cepat Di biasanya.
4. Penurunan Berat Badan
Mengurangi asupan gula berarti juga Mengurangi kalori kosong dan menurunkan lonjakan insulin Di tubuh, dua hal yang sangat bermanfaat Bagi siapa pun yang ingin menurunkan berat badan.
Gula berperan besar Di penyimpanan lemak, terutama lemak visceral yang menumpuk Hingga Di organ dan Meningkatkan risiko berbagai Gangguan kronis. Ketika asupan gula dihentikan, keinginan Bagi makan berlebihan dan ngemil perlahan menghilang. Maka Di Itu, tubuh terasa lebih ringan, dan Pengganti pun mulai terasa lebih longgar.
“Kami Memperoleh lebih Di 80 penguji Di seluruh negeri, dan mereka kehilangan berat badan Antara 5 hingga 20 pon Di 31 hari, tergantung Ke berat badan atau kecanduan gula mereka,” kata Brooke.
“Banyak juga yang Mengetahui bahwa sebagian besar berat badan mereka hilang Di Dibagian Ditengah tubuh. Ikat pinggang menjadi lebih longgar!”
5. Indra Perasa Kembali Normal
Ketika berhenti mengonsumsi permen dan Konsumsi manis buatan, indera perasa Akansegera mulai Menyesuaikan. Ke minggu ketiga atau keempat, gula alami Di Konsumsi Akansegera terasa lebih manis, Sambil Itu Konsumsi yang biasanya disukai, seperti minuman bersoda atau sereal manis, Akansegera terasa terlalu manis.
Perubahan ini membuat pilihan Konsumsi yang lebih sehat menjadi lebih mudah, Sebab selera sudah mulai berubah.
“Ke hari keempat, apel terasa seperti permen,” kata Brooke Alpert.
“Bawangnya manis! Kacang almondnya manis! Begitu Anda benar-benar menghentikan konsumsi gula, selera Anda Akansegera kembali normal, dan Anda Akansegera mulai merasakan gula alami lagi.”
6. Tidur Menjadi Lebih Baik
Gula yang berlebihan dapat mengganggu Standar Tidur, terutama jika dikonsumsi Hingga sore hari. Hal ini dikarenakan gula dapat menunda pelepasan melatonin, hormon yang membantu tidur.
Itulah mengapa banyak orang merasa gelisah atau terbangun Hingga Ditengah malam Setelahnya makan camilan manis Sebelumnya tidur. Tetapi, Setelahnya gula benar-benar dihilangkan Di tubuh, siklus tidur Akansegera kembali normal, dan tidur Akansegera menjadi lebih nyenyak. Pagi harinya, tubuh pun terasa lebih segar.
Hingga sisi lain, Brooke mengatakan beberapa nama gula yang tersembunyi dan perlu diwaspadai Antara lain Sukrosa, Fruktosa, Glukosa, Maltosa, Dekstrosa, dan Sirup Jagung Fruktosa Tinggi atau High Fructose corn syrup (HFCS). Ke dasarnya, jika suatu kata berakhiran “-ose,” kemungkinan besar itu adalah jenis gula.
Jika terdapat gula atau salah satu nama aliasnya, kemungkinan besar produk tersebut mengandung kadar gula yang tinggi.
(suc/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pakar Beberkan Efek Ke Tubuh Di Berhenti Konsumsi Gula Di 30 Hari