Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal, Praktisi Medis Jantung Ingatkan Pentingnya Skrining

Jakarta

Skrining jantung menjadi modal penting yang harus dilakukan seseorang Sebelumnya benar-benar melakukan atau aktif Untuk Latihan berat. Baik Olahragawan maupun non-Olahragawan, skrining jantung bertujuan Untuk mendeteksi Kebugaran organ tersebut Supaya risiko henti jantung Pada Latihan bisa dicegah.

Yang Berhubungan Bersama Perkara Hukum Hukum henti jantung, Mutakhir-Mutakhir ini Olahragawan badminton asal China, Zhang Zhi Jie meninggal dunia Pada mengikuti ajang Badminton Asia Junior Championships 2024 Ke GOR Amongrogo, Yogyakarta. Belum ada pernyataan resmi Yang Berhubungan Bersama penyebab, Akan Tetapi Praktisi Medis mengatakan kejadian nahas seperti ini bisa diakibatkan Bersama gangguan irama jantung atau aritmia hingga terjadinya henti jantung.

Spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP(K) mengatakan baik Olahragawan profesional maupun pegiat Latihan rekreasional, perlu mengetahui Kesejajaran Kardiovaskular sendiri. Hal ini Untuk mengidentifikasi apakah ada masalah Ke jantung, Supaya bisa segera ditangani Sebelumnya menyebabkan henti jantung.


“Pentingnya screening jantung perlu digarisbawahi. Screening jantung sangat penting Untuk mendeteksi Kesejajaran Kardiovaskular yang tersembunyi Ke Olahragawan profesional dan pegiat Latihan not-Olahragawan,” ujar dr Vito Damay ketika dihubungi detikcom, Senin (1/7/2024).

“Melewati tes seperti EKG (elektrokardiogram), echocardiogram, dan tes Tekanan jantung. Masalah dapat diidentifikasi dan ditangani Sebelumnya menyebabkan henti jantung, Meningkatkan keselamatan dan Kesejajaran jangka panjang mereka,” sambungnya.

dr Vito menambahkan Untuk penyebab terjadinya henti jantung mendadak sendiri bisa bermacam-macam. Mulai Untuk Kebugaran bawaan seperti kardiomiopati hipertrofik, aritmia, atau Penyakit arteri koroner.

“Henti jantung Ke Olahragawan sering disebabkan Bersama Kesejajaran Kardiovaskular bawaan atau yang didapat, seperti kardiomiopati hipertrofik, aritmia, dan Penyakit arteri koroner. Tekanan fisik yang ekstrem juga dapat memperburuk Kebugaran ini, memicu henti jantung mendadak,” kata dr Vito.

Tak kalah pentingnya, lanjut dr Vito adalah pentingnya seseorang Untuk mengetahui tentang tata cara melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). Hal ini Berencana sangat berguna ketika mereka berjumpa Bersama kejadian henti jantung tiba-tiba Ke lapangan.

“Lebih penting lagi pentingnya pelatihan CPR Ke Olahragawan, dan penyelenggara Kejuaraan. Seharusnya wajib,” kata dr Vito.

“Apapun sebabnya, itu jelas henti jantung. Harusnya siapapun Ke lapangan siap RJP. Sekali lagi ini tandanya Olahragawan, orang awam sekalipun penting belajar RJP,” sambungnya.

Kebugaran henti jantung ini, lanjut dr Vito memang harus ditangani secara cepat dan tepat Untuk menekan risiko kematian.

“Secepatnya (dilakukan RJP),” tutup dr Vito.

NEXT: Langkah-langkah RJP atau pijat jantung

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal, Praktisi Medis Jantung Ingatkan Pentingnya Skrining