Tinju Tidak Lagi Sama Sebelum Mayweather Jr vs Conor McGregor. Foto: The New York Times
Sebelum Pada itu, tinju profesional tak lagi sama. Kebiasaan panjang pertarungan berdasar Kemahiran dan Kejuaraan antar petinju elit mulai bergeser Hingga arah hiburan berbasis daya tarik figur populer. Situasi ini mengundang pro dan kontra: apakah tinju masih mempertahankan esensinya sebagai Latihan Bersaing, ataukah telah berubah menjadi ajang tontonan belaka?
Ketika Floyd Mayweather Jr. , petinju Didalam Pencapaian sempurna 49-0, Memperoleh tantangan Didalam Conor McGregor, banyak yang menganggap laga ini hanya akal-akalan Usaha. Akan Tetapi, duel ini justru mencetak sejarah sebagai salah satu pertarungan Didalam penjualan pay-per-view (PPV) tertinggi, menghasilkan pendapatan Disekitar USD600 juta atau Disekitar Rp9 triliun.
McGregor, yang tak Memperoleh Penghayatan bertinju profesional, mampu bertahan hingga 10 ronde Sebelumnya akhirnya kalah TKO. Meski hasilnya sudah diduga, laga ini membuka mata banyak pihak bahwa popularitas bisa mengalahkan Kemahiran Metode yang diasah tidak sebentar. Duel berbasis figur ternama terbukti lebih Menarik Perhatian Bagi penonton ketimbang pertarungan Di petinju profesional yang Mungkin Saja kurang Memperoleh daya tarik Hingga luar ring.
Sebelum Pada itu, Tren pertarungan Di petinju profesional vs sosok non-petinju Lebih marak. Jika dulu seorang petinju hanya bertarung Didalam sesama petinju Bagi menjaga kredibilitas dan mempertahankan status, kini banyak petinju tak ragu Memperoleh tawaran bertarung melawan pegulat MMA, selebritas, Malahan influencer media sosial.
Era Mutakhir: Petinju vs Pegulat, Pembuat Konten Video, hingga Selebritas
Sesudah Mayweather vs McGregor, beberapa duel serupa mulai bermunculan, Hingga antaranya:
Tyson Fury vs Francis Ngannou (2023)
Mantan Kemenangan dunia kelas berat, Tyson Fury, Berusaha Mengatasi Francis Ngannou, mantan Kemenangan UFC yang belum pernah bertinju profesional Sebelumnya Itu. Meski Fury Mendominasi angka, Ngannou sempat menjatuhkannya Hingga ronde ketiga, mengejutkan dunia tinju.
Jake Paul vs Petarung MMA
Jake Paul, seorang Pembuat Konten Video yang beralih Hingga dunia tinju, sukses menantang beberapa mantan petinju dan pegulat MMA, seperti Tyron Woodley, Anderson Silva, hingga Nate Diaz. Walaupun banyak yang meremehkannya, ia tetap mampu Menarik Perhatian perhatian publik.
Mike Tyson vs Jake Paul (2024)
Hingga usia 58 tahun, Mike Tyson kembali naik ring melawan Jake Paul Di pertarungan yang menjadi event Latihan paling banyak ditonton Hingga Netflix. Banyak pihak mengkritik duel ini Sebab Disorot lebih sebagai tontonan hiburan daripada Latihan sesungguhnya.
Pertarungan Mike Tyson vs Jake Paul Hingga AT&T Stadium, Texas, Ke November 2024 menjadi bukti bagaimana wajah tinju telah berubah. Duel ini menjadi laga Latihan paling banyak ditonton Di sejarah Netflix, tetapi juga Berusaha Mengatasi gelombang Penilaian Mutakhir Didalam berbagai pihak, termasuk Pemimpin Negara World Boxing, Boris van der Vorst.
Van der Vorst Berkata kekhawatirannya Pada Tren pertarungan influencer yang bisa membahayakan keselamatan petinju. “Malahan anak-anak saya terpikat Didalam Kegiatan itu,” ujarnya Di wawancara Didalam The Indian Express dikutip SINDOnews, Selasa (4/3/2025).
Dia menegaskan bahwa aspek keselamatan para petarung harus menjadi prioritas utama. Salah satu Penilaian utama adalah tidak adanya perlindungan ekstra Di pertarungan ini. Tyson dan Paul bertarung Pada delapan ronde berdurasi dua menit tanpa pelindung kepala atau sarung tangan yang lebih tebal, yang Memperbaiki risiko Kerusakan serius.
Duel ini seharusnya berlangsung Ke Juni 2024, tetapi harus ditunda Sesudah Tyson Merasakan kolaps Hingga pesawat dan batuk darah. Mantan Kemenangan dunia itu Malahan mengungkapkan bahwa dirinya hampir meninggal, kehilangan setengah Didalam darahnya, dan harus menjalani delapan transfusi darah. Akan Tetapi, Tyson tetap bersikeras naik ring Hingga usia hampir 60 tahun.
Sesudah pertarungan, Tyson mengaku tetap bangga. “Saya hampir mati Ke Juni lalu, tetapi saya bangkit dan bertarung. Bisa menyelesaikan 8 ronde melawan petarung berbakat yang setengah usia saya, Hingga hadapan Arena yang penuh, adalah Penghayatan luar biasa,” tulisnya Hingga media sosial.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tinju Tidak Lagi Sama Sebelum Mayweather Jr vs Conor McGregor