Topik Matahari Kembar Muncul Di Hasil Rentetan Peristiwa

JAKARTA – Analisis Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan bahwa Topik matahari kembar muncul Di hasil rentetan sejumlah peristiwa politik yang terjadi Ke Indonesia. Hal itu diungkapkannya Untuk Inisiatif Interupsi iNews, Kamis (24/4/2025).

“Mengapa kita menyimpulkan bahwa ada matahari kembar? Argumen yang tidak bisa dibantah itu adalah berdasarkan peristiwa-peristiwa empirik. Rentetan peristiwa yang Menunjukkan bahwa memang ada tanda-tanda yang sangat kuat ada matahari kembar,” kata Ubedilah.

Misalnya, kata dia, Sebelumnya Kepala Negara Prabowo Subianto hendak menyusun Tim Menteri Kerja pemerintahannya, dia datang Ke Solo Sebagai menemui Kepala Negara Ke-7 Joko Widodo (Jokowi). “Mutakhir Lalu diumumkan kabinetnya, dan ternyata Lalu ada 17 Pembantu Kepala Negara prangnya Pak Jokowi. Lalu tiba-tiba, misalnya Pak Jokowi Memperoleh kunjungan Sespimmen Di Polri misalnya,” katanya.

“Seolah-olah dia (Jokowi) adalah tokoh yang sangat luar biasa, Sebagai Lalu punya kedekatan sangat khusus Di kepolisian. Ke level yang cukup tinggi Untuk Belajar kepolisian kan,” sambungnya.

Termasuk juga ketika Jokowi dikunjungi Di delapan Pembantu Kepala Negara dan wakil Pembantu Kepala Negara yang disebut sebagai momen silaturahmi Lebaran 2025. “Karena Itu ada beberapa peristiwa lain juga yang Menunjukkan betapa Jokowi Dodo sebagai mantan Kepala Negara masih seolah-olah seperti Kepala Negara,” katanya.

“Dan hal yang paling menguatkan matahari kembar itu adalah Lantaran wapresnya anak Joko Widodo. Karena Itu itu yang membuat Lalu gak Bisa Jadi dong anak-anaknya yang Karena Itu wapres itu tidak komunikasi Di Kepala Negara,” sambungnya.

Ubedilah melihat bahwa masih ada kekuatan politik Jokowi Ke balik layar, yang Bisa Jadi saja dapat mempengaruhi langkah politik Kepala Negara Prabowo Di berkuasa. “Karena Itu saya melihat memang masih kok ada kekuatan politik Jokowi yang Bisa Jadi Untuk tanda petik intervensi Untuk beberapa langkah-langkah politiknya Prabowo,” katanya.