Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Mei 2024 tercatat sebesar USD407,3 miliar yang setara Rp6.567 triliun atau tumbuh 1,8% dibandingkan Mei 2023. Foto/Dok
Bank Indonesia (Bankindonesia) melaporkan, perkembangan tersebut bersumber Di ULN sektor publik, baik pemerintah maupun Bank Indonesia, serta sektor swasta.
“ULN pemerintah tetap terjaga. Posisi ULN pemerintah Ke Mei 2024 tercatat sebesar USD191,0 miliar, atau secara tahunan mencatat kontraksi Perkembangan sebesar 0,8 persen (yoy), Setelahnya Ke April 2024 terkontraksi sebesar 2,6 persen(yoy),” ujar Kepala Departemen Komunikasi Bankindonesia, Erwin Haryono Di keterangan resminya Hingga Jakarta, Senin (15/7/2024).
Dia mengatakan, perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi Dari peningkatan aliran masuk modal Foreign Ke Surat Berharga Bangsa (SBN) internasional dan domestik, seiring Di sentimen positif kepercayaan investor Di prospek perekonomian Indonesia.
Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas Di memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara prudensial, terukur, oportunistik, dan fleksibel Untuk Merasakan pembiayaan yang paling efisien dan optimal.
Sebagai salah satu komponen Di instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan Untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan prioritas yang diantaranya mencakup Sektor Jasa Keadaan dan Kegiatan Sosial (21 persen Di total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Defender, dan Jaminan Sosial Wajib (18,7 persen), Jasa Belajar (16,8 persen), Konstruksi (13,6 persen), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,5 persen).
“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN Memiliki tenor jangka panjang Di pangsa mencapai 99,99 persen Di total ULN pemerintah,” sambung Erwin.
Tak hanya itu, dia menyebut bahwa ULN swasta juga tetap terjaga. Posisi ULN swasta Ke Mei 2024 tercatat USD197,6 miliar, atau secara tahunan Merasakan kontraksi Perkembangan sebesar 0,4% (yoy), melanjutkan kontraksi Ke April 2024 sebesar 2,8% (yoy).
Perkembangan ULN tersebut terutama bersumber Di lembaga keuangan (financial corporations) yang terkontraksi sebesar 2,6% (yoy). Ke Di Yang Sama, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (non financial corporations) tumbuh sebesar 0,1% (yoy).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Utang Luar Negeri RI Naik Lagi, per Mei 2024 Sentuh Rp6.567 Triliun