Langkah Satu IDI Dirilis, Bisa Buat Apa Saja?

Jakarta –

Ikatan Ahli Kebugaran Indonesia (IDI) resmi berdiri Pada 74 tahun. Sejarah panjang Sebelum organisasi dimulai Di penamaan perkumpulan Ahli Kebugaran Hindia Belanda yang Lalu disatukan salah satunya Di Dr Soeharto Di muktamar pertama Hingga 1950.

Ketua Umum IDI dr Adib Khumaidi SpOT menyebut berjalannya organisasi dihadapi sejumlah tantangan. Meski begitu, IDI disebutnya Memahami pentingnya perbaikan dan peningkatan Mutu pelayanan Ahli Kebugaran Untuk menjaga nama organisasi profesi.

“Artinya jangan salahkan perhimpunannya, tetapi salahkan kita yang Bisa Jadi belum mengelola Di baik. Ini lah yang Bisa Jadi menjadi auto Penilaian Untuk kita, memang harus ada perubahan-perubahan yang kita lakukan,” terang dr Adib Di memperingati HUT Hingga-74 IDI, Kamis (24/10/2024).

Bentuk ‘Satu IDI’

Bertepatan Di HUT Hingga-74, IDI Mengeluarkan Langkah ‘Satu IDI’. Langkah tersebut dikhususkan Untuk kepentingan anggota IDI yang kini berkisar sebanyak 205 ribu. Terbanyak anggota Ahli Kebugaran umum Di kisaran 158 ribu.

Langkah tersebut nantinya memungkinkan mempermudah karier para anggota IDI, yang Lalu berjejaring Di sejumlah Fasilitas Medis swasta. Hal ini dinilai Adib bisa ikut membantu pemenuhan distribusi Ahli Kebugaran Hingga sejumlah Area.

Mengingat, anggota IDI tersebar Hingga nyaris seluruh provinsi Indonesia Di lebih Di 400 kabupaten/kota.

“Hingga Di Langkah satu IDI ini tidak hanya memahami sistem Apresiasi, tetapi kita Akansegera buat sistem penjaringan kerja Hingga mana Fasilitas Medis-Fasilitas Medis yang bisa bekerja sama Di PB IDI, ketika membutuhkan atau mencari Ahli Kebugaran itu bisa memprovide Di akses langsung Hingga pedoman masing-masing,” lanjut dia.

“Kita membuat seorang Ahli Kebugaran bisa Meramalkan Wacana karier kerjanya, PB IDI cukup tertinggal Lantaran tidak pernah ada wacana karier yang sustainable, nanti bisa diintegrasikan Di Langkah pemerintahan,” pungkasnya.