Jakarta –
Fasilitas Medis terbesar Di Gaza utara berhenti beroperasi. Organisasi Kesejaganan Dunia (WHO) menyebut upaya menyelamatkan banyak fasilitas medis bak berujung sia-sia.
Serangan Israel Di Fasilitas Medis Kamal Adwan telah membuat fasilitas tersebut tidak lagi bisa berjalan. Krisis Kesejaganan Lebihterus parah Di Gaza.
“Serangan pagi ini Pada Fasilitas Medis Kamal Adwan telah membuat fasilitas Kesejaganan besar terakhir Di Gaza utara ini berhenti beroperasi. Laporan awal Menunjukkan bahwa beberapa departemen utama terbakar parah dan hancur Pada serangan itu,” kata Organisasi Kesejaganan Dunia semalam Di X, merujuk Di operasi Israel yang dimulai Di dini hari Jumat.
“Fasilitas Medis itu telah diserang [berulang kali dan telah] dikepung Dari Oktober,” kata Margaret Harris, juru bicara WHO kepada CGTN.
WHO telah mencatat lebih Di 50 serangan Pada Fasilitas Medis dan terus menyerukan seruan mendesak Sebagai melindungi petugas Kesejaganan serta Fasilitas Medis, sejalan Di hukum humaniter internasional, tetapi seruan ini tidak pernah digubris.
“Sekarang, kami memahami bahwa Bisa Jadi masih ada pasien Di Fasilitas Medis, tetapi kami tidak tahu siapa yang merawat mereka. Setidaknya ada 25 pasien yang sakit kritis. Beberapa Di mereka menggunakan ventilator, dan kami benar-benar mengkhawatirkan keselamatan mereka,” tambahnya.
Sebelumnya memulai operasi terbaru Di Didekat Fasilitas Medis, militer Israel mengklaim pasukannya telah memfasilitasi evakuasi warga sipil, pasien, dan personel medis secara aman. Nyatanya, tidak demikian.
WHO Malahan mengatakan masih ada sedikitnya 60 petugas Kesejaganan terkepung Di Fasilitas Medis.
Kementerian Kesejaganan Gaza menyebut pasukan Israel juga menahan Direktur Fasilitas Medis Kamal Adwan, Hossam Abu Safiyeh, bersama Di beberapa anggota staf medis. Badan Defender sipil Gaza mengatakan Abu Safiyeh ditahan bersama kepala Gaza utara, Ahmed Hassan al-Kahlout.
Militer Israel tidak mengomentari penahanan tersebut. Ammar al-Barsh, seorang penduduk Jabalia berusia 50 tahun, bercerita serangan Pada Kamal Adwan dan sekitarnya telah menghancurkan puluhan Rumah Di Area tersebut.
“Situasinya sangat buruk, tidak ada layanan medis, tidak ada ambulans, dan tidak ada Defender sipil Di utara,” kata Barsh.
“Tentara terus menyerbu Fasilitas Medis Kamal Adwan dan Rumah-Rumah Di sekitarnya, dan kami mendengar suara tembakan Di pesawat nirawak Israel dan tembakan artileri,” tambahnya.
Di hari-hari menjelang penyerbuan, Abu Safiyeh telah berulang kali memperingatkan tentang situasi Fasilitas Medis yang genting, menyebut pasukan Israel Akansegera terus menargetkan fasilitas tersebut.
Dari 6 Oktober tahun lalu, Israel telah mengintensifkan serangan darat dan udara Di Gaza utara, Di mengatakan tujuannya adalah Sebagai mencegah pejuang Hamas berkumpul kembali.
“Kami tidak pernah melihat sesuatu yang tidak [berhubungan dengan] layanan Kesejaganan terjadi, tidak seorang pun yang menyuarakan kekhawatiran bahwa sesuatu yang lain Bisa Jadi terjadi,” kata juru bicara WHO.
“Kekhawatiran yang dialami Skuat kami adalah bahwa staf bekerja terlalu keras, mereka kelelahan. Mereka tidak Memperoleh peralatan dan mereka terus-menerus dibombardir dan [telah] melihat rekan-rekan mereka terbunuh.”
Militer Israel secara teratur menuduh Hamas menggunakan Fasilitas Medis sebagai pusat komando dan kendali Sebagai menyerang pasukannya Pada Pertempuran.
Semua Ruang RS Dibakar
Kementerian Kesejaganan Gaza Sebelumnya melaporkan Abu militer Israel telah membakar semua departemen bedah Fasilitas Medis.
“Ada banyak korban luka Di Di Skuat medis,” tambahnya.
WHO menegaskan kembali seruannya Sebagai gencatan senjata.
“Permusuhan dan penggerebekan seperti itu merusak semua upaya dan Dukungan kami Sebagai menjaga fasilitas itu berfungsi seminimal Bisa Jadi. Pembongkaran sistematis sistem Kesejaganan Di Gaza merupakan hukuman mati Untuk puluhan ribu warga Palestina yang membutuhkan Perawatan Medis Kesejaganan,” kata badan Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut.
Defender sipil Gaza juga melaporkan bahwa Di serangan terpisah Israel Di Gaza Ditengah, sedikitnya sembilan warga Palestina tewas Di hari Sabtu.
Serangan Israel Di Gaza telah menewaskan sedikitnya 45.436 orang, sebagian besar Di mereka adalah warga sipil, menurut angka Di kementerian Kesejaganan Area tersebut.
(naf/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Direktur RS Di Gaza Ditahan Israel! Ruang Faskes Dibakar, Layanan Medis Terhenti