Jepang dan Korsel Dari Sebab Itu Negeri Paling Rendah soal Cinta-Kepuasan Seks Sedunia

Jakarta –

Sebuah survei Internasional yang dilakukan perusahaan Kajian Prancis, Ipsos, menemukan bahwa Jepang dan Korea Selatan berada Hingga Pangkat terbawah soal kehidupan percintaan. Hal ini yang memicu terjadinya krisis demografi Hingga kedua Negeri tersebut.

Dikutip Bersama CNA, survei yang mencakup 31 Negeri tersebut Menunjukkan bahwa tingkat kepuasan penduduk Jepang paling rendah. Hanya 37 persen warganya yang ngerasa puas Bersama kehidupan seks mereka.

Korea Selatan juga menempati posisi kedua terendah, Bersama Kemakmuran yang tidak terlalu berbeda Bersama Jepang. Diketahui, Di 45 persen warganya saja yang merasa puas Bersama kehidupan percintaannya.

Krisis demografi Hingga kedua Negeri tersebut juga Lebihterus diperburuk Dari tingkat kelahiran yang rendah. Tahun lalu, Jepang mencatat angka kelahiran terendah Di delapan tahun berturut-turut Bersama tingkat kelahiran 1,20.

Malahan, hal tersebut membuat Kementerian Kesejajaran Jepang menyebutnya berada Hingga Kemakmuran ‘kritis’. Meski begitu, angka kelahiran itu masih lebih tinggi Bersama Korea Selatan yang hanya mencatatkan tingkat kelahiran terendah sedunia, yakni 0,75.

Selain masalah kepuasan seksual, survei Ipsos juga Menunjukkan bahwa orang-orang Hingga Korea Selatan merasa tidak puas Di hubungan mereka Bersama pasangan hidup mereka. Sambil Jepang, berada Hingga posisi kedua terendah.Pemicu Rendahnya Kepuasan soal Hubungan

“Ketidakpuasan tersebut sebagian disebabkan Dari kepribadian orang Jepang yang tidak pandai mengungkapkan emosi dan sikap mereka Di hal percintaan”, kata Ipsos.

Sebagai upaya Di mengatasi penurunan angka kelahiran, pihak berwenang Hingga Tokyo Mengadakan Inisiatif kencan. Untuk bisa menggunakannya, para User harus mengajukan dokumen yang membuktikan mereka masih lajang secara hukum.

Di Itu, mereka juga harus menandatangani surat pernyataan Yang Berhubungan Bersama kesediaan mereka Untuk menikah. Cara ini diharapkan dapat mengatasi Gaya menurunan jumlah kelahiran yang Lebihterus mengkhawatirkan.

(sao/kna)