Bisnis  

Megaproyek Pipa Gas Raksasa Rusia-China Terhalang Mongolia, Bagaimana Kelanjutannya?

Mega proyek pipa berjuluk Power of Siberia 2 yang bakal mengalirkan gas Rusia Ke China disebut terhalang Mongolia. Foto/Dok

MOSKOWRusia memastikan pipa gas raksasa berjuluk Power of Siberia 2 terus berjalan Ke Di Topik bahwa Mongolia tidak memasukkan mega proyek tersebut Di Ide pembangunan nasional Sebagai tahun 2028. Kabar tersebut diyakini Dari beberapa analis bakal menjadi hambatan serius.

Hal itu langsung ditanggapi Dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova bahwa, Pipa Power of Siberia 2 berada Di jalur dan siap digunakan. Pipa raksasa Power of Siberia 2 diperkirakan Berencana memungkinkan 50 miliar meter kubik (bcm) Produk Internasional Energi Datang setiap tahun Bersama Area Yamal Ke utara Rusia hingga Ke China Lewat Mongolia.

South China Morning Post melaporkan, bahwa Mongolia yang Berencana mencakup sebagian besar rute yang diusulkan Sebagai pipa sepanjang 2.594 km tersebut, belum memasukkan proyek Power of Siberia 2 Di Ide pembangunan nasional Sebagai tahun 2028.

Menurut analis yang dikutip Dari South China Morning Post, mengaitkan hal itu Bersama ketidaksepakatan harga Di Beijing dan Moskow, serta masalah Politik Global dan kekhawatiran atas Pembatasan sekunder Bersama Negeri-Negeri Barat.

Mengenai masalah Mongolia, dia mengatakan bahwa “jika awalnya mitra Mongolia Mencari peran terbatas sebagai Negeri transit, maka sekarang kemungkinan mereka Di Merencanakan menggunakan sebagian Bersama gas murah Bersama pipa tersebut Sebagai Pembuatan ekonomi, industri, dan infrastruktur mereka sendiri,”

Sambil Zakharova menekankan, bahwa proyek tersebut Berencana dilanjutkan Sesudah China dan Rusia menyetujui harga dan volume. Ia juga menambahkan, bahwa Perundingan Di berlangsung Di raksasa energi Rusia Gazprom dan China National Petroleum Corporation.

Rusia Di ini memasok gas Ke China Lewat Power of Siberia – Pada Bersama apa yang disebut Rute Timur – yang merupakan Pada Bersama perjanjian 30 tahun senilai USD400 miliar Di Gazprom dan CNPC yang dicapai Di tahun 2014. Pengiriman dimulai Sebelum 2019, dan pipa tersebut diperkirakan Berencana mencapai kapasitas operasional penuh sebesar 38 bcm Produk Internasional Energi per tahun Di tahun 2025.

Wakil Perdana Pembantu Presiden Pembantu Presiden Rusia, Aleksandr Novak mengatakan, Di bulan lalu bahwa Perdagangan Keluar Negeri gas Ke China Lewat Power of Siberia bisa mencapai 30 bcm tahun ini.

Gazprom memproyeksikan, bahwa pasokan gas Ke mitra dagang terkemuka Rusia Berencana tumbuh lebih besar berkat melonjaknya permintaan. Sesudah semua pipa beroperasi penuh, volume pasokan gas Rusia Ke China bisa mencapai hampir 100 bcm per tahun.

Diskusi tentang rute Timur Jauh Sebagai pasokan gas Ke China juga Di berlangsung. Rute ini Berencana mengirimkan pasokan Produk Internasional Energi Rusia Bersama lepas Pulau Sakhalin Ke China mulai tahun 2027. Moskow dan Beijing menyegel kesepakatan Sebagai pengiriman gas pipa tambahan Lewat rute Terbaru Di Februari 2023.

Moskow belum mengatakan berapa biaya Power of Siberia 2 sepanjang 2.600 km atau bagaimana pendanaannya. Tetapi beberapa analis Meramalkan investasinya mencapai USD13,6 miliar.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Megaproyek Pipa Gas Raksasa Rusia-China Terhalang Mongolia, Bagaimana Kelanjutannya?