Jakarta –
Peristiwa Pidana batuk berkepanjangan dan menyakitkan, serta berlangsung Pada beberapa minggu, mendadak Meresahkan Hingga Singapura. Keluhan batuk ini berbeda Bersama mereka yang biasanya terserang flu biasa.
Diduga Lantaran bakteri, batuk bertahan Pada lebih Untuk 100 hari. Peningkatan kasusnya Hingga tahun ini Malahan tercatat lima kali lipat dibandingkan periode tahun lalu.
Adalah batuk rejan atau pertusis, jenis Penyakit Menyebar saluran pernapasan yang sangat menular. Tercatat 108 Peristiwa Pidana batuk rejan Hingga seluruh Singapura Ke 2024 hingga minggu lalu, Sambil Itu tahun lalu hanya tercatat 19 Peristiwa Pidana.
Ahli Kemakmuran yang diwawancarai media lokal CNA mengaitkan lonjakan ini Bersama perjalanan Pada periode liburan akhir tahun, serta orang dewasa yang kekebalannya menurun Lantaran mereka divaksinasi lebih Untuk satu dekade lalu.
Batuk rejan, yang sangat menular, biasanya menyebar Melewati pasien Pada batuk, bersin, atau kontak erat Bersama orang lain. Selain batuk panjang dan berulang, gejalanya meliputi muntah Sesudah batuk dan suara bernada tinggi Pada Menarik Perhatian napas.
Menurut Kementerian Kesejajaran setempat, Gangguan ini termasuk beberapa Gangguan yang Meresahkan dibandingkan tahun lalu. Kemakmuran lainnya meliputi konjungtivitis, diare, dan Gangguan tangan, kaki, mulut.
Saran Ahli Kemakmuran
Batuk rejan dapat Bersama mudah dicegah Melewati Imunisasi, kata Ahli Kemakmuran.
Ibu hamil yang ingin Merasakan Imunisasi dapat memanfaatkan Dukungan Pemerintah nasional. Ahli Kemakmuran juga menganjurkan orang dewasa Bagi memperbarui Imunisasi mereka Lantaran antibodi Untuk Imunisasi hanya efektif Pada 10 tahun.
Imunisasi batuk rejan merupakan Dibagian Untuk jadwal imunisasi anak nasional. Anak-anak Merasakan suntikan pertama Untuk usia dua hingga 18 bulan, Sesudah Itu Imunisasi penguat Ke usia Disekitar 10 hingga 11 tahun.
Penyakit Menyebar ini paling parah Ke anak-anak Hingga bawah usia satu tahun.
“Mereka bisa batuk, muntah, dan Merasakan dehidrasi, dan beberapa Untuk mereka batuk dan Merasakan perdarahan Hingga mata,” kata Dr Low Kah Tzay, konsultan Hingga Anson International Paediatrics & Child Development Clinic.
“Untuk skenario terburuk, terutama Ke anak-anak yang masih sangat kecil, mereka bisa Merasakan perdarahan otak akibat batuk yang parah. Tetapi, tentu saja, beberapa Untuk mereka bisa benar-benar Merasakan sesak napas, dan terutama jika mereka Memiliki riwayat asma. Anak-anak yang lebih besar juga dapat dirawat Hingga Puskesmas Bagi Perawatan Medis Lebih Jelas,” imbuhnya.
Dr Low mengatakan klinik tersebut telah melihat lebih banyak Peristiwa Pidana batuk rejan Lantaran orang tua membawa anak-anak mereka Hingga luar negeri Bagi liburan.
“Ketika mereka kembali, mereka batuk lebih lama Untuk biasanya, tiga hingga lima hari, dan batuknya sangat Untuk, serta mengganggu tidur dan Karya sehari-hari mereka,” katanya.
Wanita biasanya direkomendasikan Bagi Merasakan Imunisasi batuk rejan Sesudah Disekitar bulan kelima kehamilan mereka Bagi melindungi bayi mereka yang Mutakhir lahir Bersama lebih baik.
Dr Zhang Qi, yang berpraktik Hingga Kingsway Medical Clinic, mengatakan bahwa ia Mutakhir-Mutakhir ini merawat sekelompok besar pria paruh baya yang Menunjukkan Tanda batuk rejan.
“Dugaan saya adalah bahwa mereka hanya divaksinasi ketika mereka masih muda, tetapi tidak seperti wanita ketika mereka hamil, Bersama Sebab Itu (para pria) Bisa Jadi telah kehilangan kekebalan mereka,” imbuhnya.
(naf/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Peristiwa Pidana Batuk Tak Biasa Mendadak Meresahkan 5 Kali Lipat Hingga Singapura, Ada Apa?